Jl. Sarimanis No.1, Sarijadi, Kota Bandung (022) 2011975 sman15bdg@yahoo.com
Artikel

SMAN 15 Bandung…Wujudkan Profil Pelajar Pancasila Melalui Nabung Saham…

SMAN 15 Bandung berkomitmen mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui nabung saham. Nabung saham harus jadi keterampilan hidup anak-anak di abad 21.

Di dalam nabung saham ada enam dimensi nilai yang digali kepada anak-anak, yaitu bernalar, kreatif, wawasan global, gotong royong, mandiri, dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kemampuan bernalar dan kreatif, mereka dibor untuk menyebarkan dan selalu mencari ide untuk mendapatkan manfaat dari investasi yang mereka lakukan di perusahaan.

Dengan nabung saham mereka juga harus memahami, bahwa ketika mereka menabung saham mereka sedang membantu kehidupan banyak orang dengan menanam modal di perusahaan.

Ketika nabung saham anak-anak sudah berlatih sejak dini menjadi manusia mandiri, merencakan masa depan yang mapan dan tidak tergantung pada orang lain.

Dengan menabung saham mereka juga akan memahami bagaimana siklus perjalanan ekonomi global yang saling mempengaruhi. Sehingga mereka paham bahwa hidup saling membutuhkan.

Kemudian harapan-harapan hidup mereka melalui nabung saham, mereka dibor untuk berharap kepada Tuhan YME dengan taat selalu shalat, berdoa memohon pertolongan paada Tuhan YME.

Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. kepala SMAN 15 Bandung mengatakan, “nabung saham adalah keterampilan hidup anak-anak di abad 21. Apapun profesi anak-anak kelak mereka harus pandai nabung saham.

Keterampilan hidup yang diperoleh anak-anak dari nabung saham adalah kemampuan mengelola uang. Kesuksesan hidup manusia di dunia adalah kemampuan mengelola uang.

Orang-orang kaya bukan karena punya warisan kekayaan dari orang tua, tapi mereka yang punya ketermapilan dalam mengelola kekayaan.

Rasulullah SAW, di dalam hadis bersabda, β€œsesungguhnya aku bersedekah sepanjang apa yang keluar dari tanah itu, dan aku serta keluargaku makan titik-titik dan yang lainnya aku tanam kembali”. (Muslim 2948 dari Abu Hurairah).

Hadis ini mengandung pesan untuk kita, bahwa dalam mengelola harta harus berada di bagi tiga, lorong untuk makan, lorong untuk sedekah, dan lorong untuk ditanam.

Inilah keterampilan hidup yang harus diajarkan di sekolah kepada anak-anak. Mereka ketika menerima uang saku dari orang tuanya, harus mengelolanya dengan membagi tiga.

Hal terpenting yang harus diajarkan adalah sedekah dan investasi. Sedekah dan nabung saham adalah cara untuk melatih anak-anak agar menanam sejak dini.***