Siswa-siswi SMAN 15 Bandung mendapat penghargaan dari Global Peace Foundation (GPF). Siswa-siswa telah mengikuti pelatihan tentang kepemimpinan global.
Dalam pelatihan di tingkat internasional, siswa-siswi SMAN 15 Bandung berhasil menyelenggarakan kegiatan Seminar bertema Speak Up bertema perdamaian.
Seminar dilaksanakan di Wilayah kota Bandung dan Cimahi mengundang sekolah-sekolah terdekat. Seminar dihadiri oleh perwakilan beberapa sekolah sekitar Bandung dan Cimahi.
Coach Waouter dari Global Peace Foundation mengapresiasi kegiatan ini sebagai keberhasilan siswa-siswi SMAN 15 Bandung dalam menyebarluaskan tentang perdamaian.
Pada hari Sabtu, 15 Mei 2023, jam 10 sampai dengan selesai, siswa-siswi SMAN 15 Bandung mewakili Indonesia bersama anak-anak dari Filiphina mendapat penghargaan dari GPF.
Kegiatan ini merupakan upaya dunia global dalam mentransfer kepemimpinan kepada anak-anak muda, dengan tema The Young Bridging Leadear.
Dalam acara ini Dr. Toto Suharya, S,Pd., M.Pd. mendapat kehormatan menghadiri acara graduatin secara online, yang dihadiri oleh para leader ditingkat global.
Toto Suharya selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Bandung, berterima kasih kepada Global Peace Foundation yang telah memberikan kesempatan yang luar biasa.
Kesempatan kepada guru dan siswa SMA Negeri 15 Bandung untuk berpartisipasi dalam program Global Peacebuilder Practicum dan Young Bridging Leaders.
Toto Suharya berterima kasih pula kepada Coach Wouter dan Young Bridging Leaders Filipina yang telah memberikan kesempatan untuk murid-murid saya berani untuk public speaking,
berinteraksi dengan orang-orang secara Internasional, dan berdiskusi dengan lintas generasi. Saya juga berterima kasih kepada Global Peace Foundation Indonesia yang telah mendukung acara seminar SPEAK UP terlaksana dengan baik.
Toto Suharya, menyadari topik mengenai perdamaian ini perlu sering didiskusikan dan dikampanyekan oleh semua pihak, dan saya menyadari pentingnya mengkampanyekan perdamaian untuk menciptakan perdamaian di sekolah.
Saya harap hari kelulusan hari ini tidak membuat murid-murid saya, dan semua orang yang berpartisipasi di program ini berhenti, kita harus tetap melakukan proyek perdamaian selanjutnya, tetap menjaga semangat untuk melakukan proyek perdamaian yang berdampak kepada masyarakat, ungkap Toto.***
