Program shalat dhuha di sekolah telah dilakukan di SMAN 15 Bandung sejak Desember tahun 2021. Shalat dhuha dan doa harian (non muslim) dilakukan setiap hari.
Kepala sekolah, wakasek, guru-guru, bersama siswa, sebelum pembelajaran dimulai mengerjakan shalat dhuha bersama-sama. Dilakukan di dua tempat di masjid dan gedung hanggar.
Untuk kelas XII dilaksanakan di masjid, dan untuk kelas X dan XI di gedung hanggar. Shalat dhuha dibiasakan tiap hari bersama-sama, kecuali hari senin masing-masing karena upacara.
Dr. Toto Suharya, S.Pd. M.Pd. Kepala SMAN 15 Bandung mengatakan bahwa pembiasaan shalat dhuha dengan target 12 rakaat adalah upaya pendidikan karkater religius.
Program ini berkaitan dengan pembentukkan Profil Pelajar Pancasila, terutama pada dimensi nilai kepemimpinan yang maha esa dan akhlak mulia.
Berdasarkan pengamatan Toto Suharya selama melaksanakan program shalat dhuha 12 rakaat setiap hari, beliau menemukan fenomena unik di sekolah.
Fenomena itu berkali-kali ditemukan bahwa, siswa-siswi yang lulus ke PTN dari berbagai jalur, ketika dikumpulkan bersama orang tuanya, mereka termasuk siswa-siswi yang disiplin dhuha.
Ketika masih ada penjurusan IPA dan IPS, Toto menemukan data, rata-rata siswa siswi jurusan IPA lebih disiplin dibandingkan dengan jurusan IPS. Fenomena ini perlu penelitian lebih lanjut.
Di tahun 2023 ini, di SMAN 15 Bandung ditemukan juga fakta perbedaan signifikan dilihat dari jumlah lulusan yang masuk PTN dilihat dari sejak tahun 2021.
Data pada tahun 2021, lulusan yang masuk PTN berdasarkan dari tim Bimbingan Konseling (BK) sebanyak 70 orang. Pada tahun 2022, naik sedikit menjadi 71 orang.
Pada tahun 2021 dan 2022, kegiatan shalat dhuha masih dalam tahap penyesuaian. Pelaksanaanya masih belum memiliki pengalaman-pengalaman baik yang dikaitkan dengan shalat dhuha.
Pada tahun 2023, pelaksanaan shalat dhuha maksimal sampai 12 rakaat sudah mulai terbiasa. Selama satu tahun penuh, shalat dhuha selalu dilakukan setiap hari.
Berdasarkan laporan dari tim BK, lulusan yang masuk PTN meningkat signifikan menjadi 140 orang. Muncul juga keunikannya, ada siswi berpesta di bidang akademik.
Dua orang siswi cerdas di bidang akademik ini, yaitu Siti Zahra Alea Nafeesha dan Zafira Najwa Adyaputri masing-masing meraih 7 dan 18 buah mendali lomba olimpade sains nasional.
